Glass - Review
19 Tahun sejak Unbreakable (2000) muncul, banyak yang mengira akan berakhir
begitu saja. Tetapi, sepertinya tidak demikian menurut M. Shyamalan.
Pertengahan 2015 kemarin ia akan mengumumkan kelanjutan dari Unbreakable, Yaitu dengan jenis Spin-off Split (2016). Entah ini rencana yang ia miliki
sejak awal ataukah memang tidak sama sekali. Di sutradarai langsung oleh sang
creator, Glass yang bermodalkan budget 75 Juta
USD dan di bintangi James McAvoy, Samuel L. Jackson, Bruce Willis, Sarah
Paulson dan Anya Taylor-Joy. Ini merupakan babak akhir dari Trilogi
thriller-superhero dari M. Night Shyamalan.
Kisah dimulai dari David Dunn yang masih beraksi menumpas
kejahatan dengan bantuan putranya Joseph Dunn. Sementara itu, Kevin yang
memiliki 24 jenis kepribadian berbeda masih melakukan hal yang dilakukan
sebelum-sebelumnya, ia telah menculik 4 gadis cheerleader untuk menemukan
kepribadian yang selanjutnya. Tanpa sepengetahuan Kevin, David Dunn menyelidiki
kasus ini dan saat berhadapan dengan makhluk "The Beast" yang ada
dalam diri Kevin, mereka di tangkap oleh pihak otoritas berwajib untuk
dilakukan pemeriksaan. Elijah Price telah mendekam di salah satu institusi
kejiwaan telah cukup lama, saat ia tahu David dan Kevin di masukkan ke tempat
yang sama, Elijah memiliki misi tersendiri untuk mereka berdua dengan
bermodalkan kepintaran yang ia miliki.
Untuk skala film sekelas thriller, film ini jelas cukup berat untuk dipahami para penonton. Ditambah lagi 2 film sebelumnya yang memiliki jangka waktu yang sangat jauh. Bila tidak memahami Unbreakable dan Split, maka kebingungan lah yang akan muncul. Sebab dalam film ini semua plot dan alur kilas balik ceritanya sangat berkaitan dengan 2 film sebelumnya, anggap saja film ini sebagai rangkaian gabungan akhir dari yang sebelumnya. Atmosfir 2 film yang dijadikan menjadi satu merupakan nilai yang sangat baik dari film ini, dengan adanya unsur lebih yang ditawarkan. Di beberapa adegan memang terbilang brutal dan kejam, hanya saja itu melainkan sebuah hiasan belaka. Di sini percakapan dialog yang sanga menonjol dari tiap karakternya seolah kita juga harus ikut terbawa arus dari dialog yang mereka ceritakan dan itu benar-benar detail !!
Terlepas dari beberapa nilai plus dari filmnya, kelemahan Glass adalah pada akhir-akhir bagian film yang menurut saya tidak klop dan seperti dipaksakan. Munculnya kelompok misterius secara tiba-tiba tanpa ada dasar ataupun alasan yang mendasarinya. Ada juga beberapa plot yang tersebar dan tak terjawab dalam film ini, Pertanyaannya adalah : apakah sang sutradara ingin mengaitkan dengan film selanjutnya ? atau hal lainnya ? atau memang yang terjadi memang begini ? Menggantung.....
Komentar
Posting Komentar